Pantai jadi daya tarik utama bagi warga dunia terbang ke Bali. Salah satunya karena fasilitas water sports yang terbilang lengkap. Saya ngga mau ketinggalan untuk menjajal olahraga air yang lagi hitz di kalangan pecinta olahraga air. Di Tanjung Benoa, saya beranikan diri untuk mencoba Flying Board!
Saatnya Pompa Adrenaline dengan Flying Board!
Aksi ini saya nanti-nantikan sedari mendarat di Bali. Terinspirasi iklan sebuah produk rokok, saya pun girang karena akhirnya saat itu tiba, saya bisa seperti mereka para aktor di iklan tersebut!
Flying Board, bikin diri berasa superhero ala-ala
Aksi ekstrim ini menurut para staf di sana terhitung baru dan peminatnya pun masih sedikit. Sekilas saya melihat, benar saja apa kata si staf yang sudah cukup berumur itu. Kebanyakan pengunjung lebih memilih banana boat, para sailing, atau snorkling yang sudah jamak. Mungkin karena biaya menjajal flying board ini yang cukup tinggi. Tapi saya rela merogoh dompet karena super penasaran!
20 menit yang sangat berharga dalam hidup saya hee hee hee. Instruktur sempat menawarkan untuk salto di udara, tapi saya menolak..dan akhirnya menyesal kemudian. Kita bisa menjajal aksi ini seorang diri, tapi menurut saya akan sayang kalau waktu 20 menit hanya digunakan untuk belajar dan jatuh. Tapi pilihannya di tangan Anda.
Terbang Dengan Paralayang Di Tanjung Benoa Bali
Untuk para sailing, pengunjung dikenakan biaya 250 ribu sedangkan flying board sebesar 800 ribu selama 20 menit. Pastikan bujet disediakan sebelum mampir ke Tanjung Benoa agar tidak terlalu kaget di tempat. Nah, itu deh 5 tempat rekomendasi saya buat liburan di Bali. Dua malam cukup untuk menjelajahi kelimanya. Terlewat rekomendasi 1 dan 2? Cek dulu dah di sini.
Dua mas gagah yang bertanggung jawab atas keselamatan pengunjung
Lanjut Nikmati Kopi & Pemandangan Alam
Selepas sport jantung di Tanjung Benoa Water Sports, saya butuh relaksasi berupa kopi dan pemandangan yang menyejukkan hati. Ini adalah Bali Pulina, tempat ngopi di Bali yang lagi hitz dan banyak diobrolkan orang. Begitu masuk, saya disambut staf yang super ramah dan langsung mengajak saya melihat proses pembuatan kopi luwak dari A-Z.
Secangkir keindahan alam khas Bali Pulina
Menyangrai biji kopi yang sudah dipilah-pilah, tampil klasik tapi modern kan?
Kesenangan selain mendapat ilmu adalah, tiap pengunjung akan disajikan satu baki panjang berisi tester beraneka kopi, mulai hitam, coklat sampai latte secara GRATIS. Yap tidak perlu membayar untuk sajian kopi-kopi itu. Tapi jangan lupa icip-icip juga menu makanan kecil ala Bali Pulina yang sedep banget, seperti pisang sangrai atau gorengnya. Dijamin lidah kelojotan plus mata belototan memandangi panorama sawah yang asri.
Upgrade your selfie dong!
Baywatch jadi-jadian
Dahi Pak Nyoman sedikit berkerut pas saya minta untuk antar ke wahana 3D Trick Art di kawasan Simpang Nakula. Rupanya dia belum pernah mengantar tamu ke museum seru itu. Dia pun ikut penasaran, dan turut menjajal asiknya selfie ria sampai lemas. Museum Dream Zone ini buka pk 9.00 dan terletak ngga jauh dari simpang Nakula. Lepas sejenak dari alam, museum ini sangat asik untuk jadi tempat persinggahan. Biaya tiket masuk? cuma 100 ribu/orang saja!
Puluhan lukisan unik, siap menjajal kreativitas dan kemampuan akting. Kalau ada update tempat asik di Bali, please insert di kolom komentar ya 🙂 Atau klik di sini buat baca tempat-tempat seru lain di Bali.